Perbedaan Modul Relay High Level dan Low Level Trigger | Uji Coba LED 5V
Pendahuluan
Modul relay sering digunakan pada proyek Arduino, ESP32, dan rangkaian kontrol sederhana. Namun salah satu hal yang paling sering membingungkan pemula adalah perbedaan antara modul relay high level dan low level trigger.
Banyak kasus relay:
-
tidak mau aktif
-
aktif terbalik
-
atau menyala terus
Penyebab utamanya adalah salah memahami jenis trigger relay.
Pada artikel ini kita akan membahas perbedaan modul relay high level vs low level trigger, dilengkapi uji coba menggunakan LED 5V agar lebih mudah dipahami.
🎥 Video Uji Coba Relay High & Low Trigger
Apa Itu Trigger pada Modul Relay?
Trigger pada modul relay adalah kondisi logika input yang menyebabkan relay aktif (ON).
Trigger ini menentukan:
-
kapan kumparan relay bekerja
-
bagaimana relay merespons sinyal dari mikrokontroler
-
apakah relay aktif saat logika HIGH atau LOW
Secara umum, ada dua jenis trigger:
-
High Level Trigger
Low Level Trigger
Modul Relay High Level Trigger
Cara Kerja
Relay akan aktif (ON) saat pin input:
-
diberi logika HIGH
-
biasanya 5V atau 3.3V
Ciri-ciri:
-
Lebih mudah dipahami pemula
-
Logika kerja intuitif
-
Cocok untuk pengujian dasar
Contoh:
-
IN = HIGH → Relay ON
IN = LOW → Relay OFF
Modul Relay Low Level Trigger
Cara Kerja
Relay akan aktif (ON) saat pin input:
-
diberi logika LOW (0V / GND)
Ciri-ciri:
-
Sering membingungkan pemula
-
Banyak dipakai pada modul murah
-
Perlu memahami skematik internal
Contoh:
-
IN = LOW → Relay ON
IN = HIGH → Relay OFF
Perbedaan High Level vs Low Level Trigger
| Parameter | High Level Trigger | Low Level Trigger |
|---|---|---|
| Kondisi ON | Logika HIGH | Logika LOW |
| Mudah dipahami | Ya | Tidak |
| Umum di Arduino | Cukup umum | Sangat umum |
| Risiko salah wiring | Rendah | Lebih tinggi |
Uji Coba Relay Menggunakan LED 5V
Untuk memudahkan pemahaman, uji coba dapat dilakukan menggunakan LED 5V sebagai indikator output relay.
Langkah uji coba:
-
Hubungkan input relay ke sumber logika
-
Gunakan LED + resistor sebagai beban
-
Ubah logika input (HIGH / LOW)
-
Amati kondisi LED
Hasil uji:
-
Pada high level trigger, LED menyala saat input HIGH
-
Pada low level trigger, LED menyala saat input LOW
Uji coba ini sangat membantu untuk:
-
mengenali jenis relay
-
memastikan wiring sudah benar
menghindari kesalahan saat dipasang ke beban AC
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Relay Trigger
❌ Mengira semua relay aktif dengan logika HIGH
❌ Tidak menyatukan GND mikrokontroler dan relay
❌ Salah membaca label board
❌ Menguji relay langsung dengan beban AC
Kesalahan ini bisa menyebabkan:
-
relay tidak bekerja
-
rangkaian tidak stabil
komponen cepat rusak
Tips Memilih Modul Relay yang Tepat
-
Untuk pemula, high level trigger lebih disarankan
-
Perhatikan label pada PCB
-
Baca datasheet relay
-
Lakukan uji LED sebelum ke beban besar
Untuk praktik DIY, modul relay dengan driver dan LED indikator sangat membantu proses debugging.
👉nah produk tersebut bisa kalian temukan disini ya : Relay 05V30A 250v
Pengalaman Penulis (Pengalaman Google – Ikon G)
Berdasarkan pengalaman penulis, pengujian modul relay menggunakan LED 5V sangat efektif untuk membedakan jenis trigger sebelum dipasang ke beban sebenarnya. Cara ini membantu menghindari kesalahan wiring dan meningkatkan keamanan pada proyek DIY dan otomasi sederhana.
👉
Penutup
Memahami perbedaan modul relay high level dan low level trigger adalah langkah penting sebelum menggunakan relay pada proyek elektronika. Dengan melakukan uji coba sederhana menggunakan LED 5V, kesalahan dapat dihindari sejak awal.
Untuk pembahasan lanjutan, kamu bisa membaca:
-
Modul Relay: Prinsip Kerja dan Jenis-Jenisnya
-
Cara Aman Menghubungkan Relay ke Arduino
-
Relay vs SSR: Perbandingan dan Penggunaan
Baca Juga : Module Relay: Prinsip Kerja, Jenis-Jenis Relay Module, dan Contoh Penggunaannya
Gabung dalam percakapan